Wednesday, September 01, 2004
gadisku
Gadisku

Pagi masih belum beranjak pergi ketika kujumpai gadisku
Rambutnya basah, angin sepoi membawa wangi pencuci rambutnya
Wangi gadisku
Segar seperti embun di pucuk daun
wangi yang akan selalu kuingat…
Sinar mentari yang menerobos jendela membentuk bilur emas,
tepat mengenai sosoknya
pada saat yang bersamaan, tubuhnya yang biasa saja terlihat bagai sosok agung
muda dan berkilauan
Peri kecil yang merubah hidupku
Seolah sadar tengah diperhatikan, dia tampak kikuk merubah posisi duduknya
malu-malu seulas senyum menghiasi mukanya yang memerah
lalu dia sibuk merapikan rambutnya (bukankah itu yang para gadis biasanya lakukan jika sedang gugup)
Senyum itu, bukan senyum yang menghiasi sampul majalah
gadiskupun bukan model yang berpostur semampai
Dia hanya gadis biasa
dengan sorot mata polos sederhana
Dari sana kau dapat baca segala liku hidupnya,
saat dia berbahagia melihat bunga kesayangannya mekar,
saat dia melonjak kegirangan dibelikan kelinci,
hingga saat dia bersedih ketika adiknya jatuh sakit
dan bila kau beruntung kau akan lihat rahasia kehidupan disana
Sekarang bibirnya yang mungil itu mulai berceloteh
dia tampak seperti anak kecil, begitu manis hingga kau ingin merengkuhnya
menjaganya dari dunia
dari liku hidup yang dapat melukainya
Sepotong jiwa ini resah
separuh ingin memilikimu,
dan separuh lagi tak ingin melukai sayap kecil kebebasanmu

posted by laila @ 7:57 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
About Me


Name: laila
Home: aksara, milik perempuan, Indonesia
About Me: perempuan biasa yang menyukai baju daster
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Bisik bisik disini
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Template by
Free Blogger Templates