ada bidadari mungil menari di siang hari tertegun aku inginnya kupeluk dan kuajak pulang, kurawat dan kuberi kasih, kuajari langkah pertamanya… dan dia mengajariku terbang
ketika senja tiba, kami duduk di beranda menanti lelakiku dari harinya bidadariku berlari menyambutnya pelukan penuh sayang lebih dari sukup melebur payah kaerna itu menjelaskan semuanya
hingga saatnya bidadariku memiliki sayap yang utuh akan kulepas seraya berdoa tak pernah putusnya rasa haru menyelinap dan bergema di suatu titik, menjelma ucap : Tuhan jaga dia
sampai pada saatnya. akan cukup banyak warna untuk hari-hari setelah hari itu, termasuk merunut waktu dengan bidadari-bidadari kecil. atau memusatkan sekian senja dalam satu ruang yang sepertinya akan bertahan selamanya, akrena harap dan doa yang terucap padanya.
Tuhan... Bolehkan aku kini yang menjaganya? Bolehkan aku menemaninya sampai senja itu tiba? Percayalah, aku tak kan pernah pejamkan mata, sebelum ia benar-benar terlelap dalam dekapan jiwa
sampai pada saatnya.
akan cukup banyak warna untuk hari-hari setelah hari itu, termasuk merunut waktu dengan bidadari-bidadari kecil.
atau memusatkan sekian senja dalam satu ruang yang sepertinya akan bertahan selamanya, akrena harap dan doa yang terucap padanya.