Saturday, August 02, 2008
lelaki kecil
Lelaki kecil itu berjalan kepadaku dengan lunglai. Aku tak dapat sepenuhnya mengerti pesan yang disampaikan mata kecil yang sedih itu. Mungkin dia letih dengan hidupnya yang serba kekurangan hingga tak dapat membiayai sekolahnya. Mungkin dia benci karena saat ini dia masih harus meminta pada kami, bahkan untuk membayar tiket renang sekalipun.

Aku sedih dan marah. Bukan karena dirinya. Mungkin kepada negara yang mengingkari janji untuk memeliharanya. Mungkin kepada Tuhan, karena tidak menciptakan manusia dengan kondisi ekonomi yang sama. Mungkin pada diriku sendiri, karena hingga saat ini belum mampu berbuat banyak untuk menolong dia dan teman-temannya.

Aku ingin sekali melihatnya tersenyum bahagia, bermain-main, berlari-lari dengan bebas. Mengejar layangan yang putus atau bermain bola dengan teman-temannya. Anak seusianya tidak pantas merasakan beban hidup yang begitu rupa. Anak seusianya tidak perlu bekerja di bengkel seusai sekolah hanya untuk membiayai ongkos angkutan umum untuk pulang-pergi ke sekolahnya.

Aku ingin menangis untuknya, dan untuk anak-anak lainnya dengan jumlah yang tak terhitung banyaknya. Bukan karena aku mengasihani mereka, tetapi aku mengasihani masa depan bangsa ini. Apa jadinya bangsa ini dengan anak-anak yang tidak bahagia?
posted by laila @ 9:26 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
About Me


Name: laila
Home: aksara, milik perempuan, Indonesia
About Me: perempuan biasa yang menyukai baju daster
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Bisik bisik disini
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Template by
Free Blogger Templates