Malam hadir membungkus selaput kesadaran
Bagaikan maling mengendap perlahan disela senja
Selimut hampa cahaya serupa berkah yang dingin
Sudut mata menyimak api meremang
Sejumput hawa pilu bertaut
Membuat jiwa tak menyadari kehadiran tubuh
Seakan tersentak dari lamunannya,
Tubuh mendesak, menarik kembali jiwa yang ingin berkelana
Jauh… jauh di garis batas cakrawala
Terbang dan mengepakkan sayap kebebasan
Mencari… mencari… dan mencari esensi…
Sari alam semesta ini, yang darinya setiap ruh ditahbiskan, setiap mimpi diwujudkan, setiap tetes peluh dan air mata diampuni…
Jiwa yang terbang merindukan ingin memagut tepian hasrat dan bercinta dengan ada,
meskipun itu hanya kealpaan semesta