Aku ingin memiliki seribu topeng Dari wajah lugu hingga wajah genit merayu Sejuta luka dan carut marut hidupku tak perlu mereka tahu Pun belatung yang menggerogoti otakku tak perlu mereka tanyakan
Aku ingin mengakhiri kegelisahan yang tak berkesudahan, yang menari melingkar, berteriak kesetanan dalam benakku Aku ingin dapat membencimu, hingga hatiku beku Dan keberadaanku yang menyakitkan tak terasa lagi
tahukah kau bahwa nuansa malam kerap membawamu? ya... sejuta pendar cahaya (lampu, bintang, rembulan, dan matamu) berbinar menyusup ke dalam hatiku disana, di kedalaman yang sunyi itu, meretas seperti kembang api di malam musim panas
ah, haruskah kukatakan bahwa aku merindukanmu kau dengan segala keangkuhanmu, aku dengan segala kebodohanku, dan dunia dengan segala kemustahilannya
detik-detik itu seolah terpaku dalam ingatanku semua berputar kembali sebelum aku menyadari bahwa cinta ada dalam setiap denyut kehidupanku
boleh saja kau ucap seribu sumpah serapah terhadap si jalang dunia boleh saja tertunduk wajahmu merasa malu atas nilai-nilai mereka boleh saja nadimu tinggal satu jengkal dari kematian
tapi jangan pernah menangisi dirimu meskipun kosong rasanya sebab seperti halnya aku, tangis itu telah habis habis habis
dan katamu : "KAMI AKAN TETAP MELACUR, BU TETAPI DENGAN CARA KAMI SENDIRI"