Monday, March 28, 2005
lelaki untuk kami
sahabatku duduk dengan mata yang menerawang
sudut-sudut mimpi dijelajahinya
kami merindukan hal yang sama,
lelaki yang cukup kuat mengerti kami.

lalu kami berbicara
untaian kata itu menjadi makna yang samar terasa
potongan-potongan lelakinya dia tunjukkan kepadaku

suatu saat jika tiba,
potongan itu habislah terangkai menjadi lelakinya.
mungkin akupun akan menemukan lelakiku.

aku dan dia tersenyum, cukuplah doa kami pada Tuhan
saudaraku, Tuhan sedang mempersiapkan kita dan lelaki kita
untuk saat yang teramat indah, pertemuan kita dan mereka
dengan cara yang aneh dan sederhana,
kita dapat baca semuanya ketika mata kita dan mereka bertemu
lalu suatu rindu yang purba menyelimuti hati diam-diam
jiwa-jiwa bertemu, saling berpagutan,
terseret dalam ruang tak mengenal waktu bernama cinta
posted by laila @ 4:56 AM   2 comments
Monday, March 21, 2005
senja ini
senja ini cantik sekali
aku terbangun oleh bayangan jingga yang menembus tirai jendela
mentari memanjakan daun-daun jambu di halaman
aku dapat melihat mereka bergoyang saling berbisikan
sesekali tertawa tertahan, seperti gadis yang malu-malu

kita ada di sebuah rumah, rumah kita, berjendela besar
dan bayangan senja yang sama membangunkanku

kau ada disana bersama anak kita
saling memberi isyarat seperti daun
memcoba membaca rambutku yang terurai basah
berharap sepotong mimpi kubawa pulang

diam-diam kuperhatikan kalian,
hati ini terasa sesak oleh cinta yang teramat besar
posted by laila @ 12:49 AM   1 comments
kita adalah
Kita adalah : barisan sunyi yang duduk diujung rumput
hujan dan angin membuatnya gemetaran

Kita adalah : bayangan yang menghuni batas-batas kesadaran
Sempat kulihat kau berjalan di lorong itu bersamaku,
kau juga kan?

Kita adalah : sebentuk kedamaian di siang hari
Panas itu sempat membuatmu gusar

Kita adalah : senyum yang melelehkan kecewa
Seperti mentega yang meleleh diatas kue kehidupan

Kita adalah : anak kecil yang saling berpegangan
menebar mimpi-mimpi kecil yang semakin masuk akal

Kita adalah apa yang hati kita katakan
posted by laila @ 12:30 AM   0 comments
saat bagiku sendiri
Pernahkah kubilang aku benci hujan?
Aku benci caranya jatuh ke bumi,
begitu memaksa untuk turun
Aku benci percikan dingin yang dia beri
Dan bumi hanya terdiam, ringkih lemah tak bergeming

Sehembus nafas pernah mencoba untuk keluar dari tubuhnya
namun tertahan dan tertegun membayangkan dirinya berlari-lari di atap rumah

pernahkah aku bilang aku benci hujan?
Tidak, aku tak pernah…

2-3 jam setelah itu :

kebahagiaan itu seperti hamburan energi yang berlompatan dengan lincah
menginduksi semua roh yang ada di sekitarnya,
terbang dan tersenyum manis

sekarang aku mengerti.
Suatu saat jika dia habis, kebahagiaan lain akan berhinggapan diatas meja
Kau tinggal memilih, melihatnya, atau menangkapnya dalam toples

Bahagia bagiku seperti jembatan yang menghubungkan antara dunia nyata dan mimpi
posted by laila @ 12:28 AM   1 comments
lembaran baru
Lembaran baru yang terus berdatangan…
berhamburan, berlompatan, beterbangan
bergerak liar dan sulit ditangkap.

Aku merasa, aku merasa…
Sepertinya tidak akan berhenti melonjak kegirangan menangkap lembaran yang berhamburan…
mungkin setelah kutangkap aku akan tersenyum nakal meniupnya
dan angin akan membawa gelak tawa ini
jauh, jauh melintasi ruang, waktu, dan dimensi.

Suatu saat akan hinggap di depan orang yang sedang melamun di taman.
dan sesederhana itu suatu kisah baru akan dimulai
jadi kamu akan menyimpan kertas yang mana?
posted by laila @ 12:22 AM   0 comments
mentari pagi untuk sahabatku
Tahukah sudah berapa juta kali aku tertawa bersama kalian?
Tahukah sudah berapa ribu kali aku tertawa bersama kalian?
Tahukah detik-detik saat jutaan kenangan manis menyentuh kita
Sudah banyak, namun masih akan ada jutaan pagi lainnya bersama kalian…

Ketika nafas ini terisak, kalian ada disana…
Entah sudah berapa kali hati ini lelah mengenal hidup,
tapi kalian membuatku percaya aku dapat bangkit lagi.
Entah sudah berapa kali aku tenggelam dalam ruang kegalauan, namun kalian ada disana

Sesederhana kita tersenyum melihat tingkah laku nola,
sesederhana kita turut gembira saat fika jadian,
sesederhana kita tersenyum saat cerita mia tak juga selesai,
sesederhana kita berdecak geli melihat istie tersandung,
atau sesederhana kita menangis diramal rini,
sesederhana itu pula aku sayang kalian…

untuk kalian, sahabatku, saudaraku…
kupersembahkan mentari pagi yang hangat dan manis…
mereka tersenyum menatap kita.
6 orang perempuan dengan jiwa yang saling memberi kekuatan.
Mungkin tak akan bisa mengganti semuanya,
semua yang kalian beri…
terima kasih telah membuatku lengkap.

(suatu catatan di pagi hari jumat sebelum ke rumah Rini)
posted by laila @ 12:19 AM   0 comments
tentang sebuah siang diantara hijau
Hiruplah, amati, resapi,
rasakan diriku.
Beri aku kekuatan dengan mengerti dan aku akan memapah langkahmu.
Karena aku tak cukup kuat untuk sendiri.

Sayap-sayap sepi muram dengan kegelisahan,
dan aku hanya ingin menyentuh pucuk cemara sampai angin mengajakku pergi
berlarian, bercengkrama, bermesraan dengan hidup.

Dan angan-angan berhempasan,
namun jiwa ini baru akan menepi
jika seseorang mampu meraih, menyusun kembali, mengikat dengan jerat…
dari potongan mimpi.

Bersama kita tak akan pernah terbangun.
Karena sesederhana itulah mimpi akan jadi kenyataan.

Untuk sepotong kisah diujung sana,
Terlalu banyak untuk semalam, ribuan langkah yang dilompati…
Jauh sebelum kita siap…
Jadi Tuhan, inilah bentuk pertobatanku,
aku ikhlas
posted by laila @ 12:17 AM   0 comments
untuk kalian
Lamat-lamat doa kuucap diantara kasih
Suara kakeknya yang memuji Tuhan berdengung,
aku tak ingin mendengar, hanya ingin merasakan.
Dadaku sesak oleh kasih mereka bagimu…
Begitu besar dan tak berujung…
dan mungkin sebenarnya telah ada sebelum Adam diciptakan.

dan
Kamu,
KITA,
indah.

sangat nyata,
dan aku ingin memeluk kalian

tak perlu esok pagi aku terbangun dan melihat kalian diatas ranjangku
karena kalian ada disini,
di ruang kecil yang luas, bergetar setiap kuingat aku sayang kalian.

ya, dalam hatiku.

dan saat ini aku ingin berada di suatu tempat bersama kalian…
berbuat apa saja
dan dunia, apa hanya aku saja yang memperhatikan betapa cantiknya dirimu?
Betapa kamu sebuah rumah yang menawan…
Namun entah, aku merasa tak cukup berpijak.
dan sekarang aku mulai mencari alasan mengapa aku harus berhenti menulis
posted by laila @ 12:16 AM   0 comments
senja yang menggantung
Ada relung yang kusisakan di hati ini untukmu…
entah untuk berjaga-jaga,
entah karena setia
kamu selalu ada disana, entah sampai kapan…
entah akan kulepas kuizinkan.

Hingga saat ini kamu berupa jeda tanpa henti yang tak terbaca
Bagaimana kabar dunia untukmu?

dan cinta kita tidak hilang…
aku hanya berusaha mambunuhnya
menenggelamkanmu dalam lautan tak bermakna
meracunimu dengan senyumanku
hingga perlahan-lahan nadimu teriris kata-kataku
tubuhmu tercekik memintaku…
dan saat itu baru kau akan tahu betapa berartinya aku.

Lihatlah senja perlahan mengurai cahaya
makna-makna menggantung meninggalkan cerita yang tak pernah selesai
dan kau berusaha meraih potongan diriku yang berlompatan di siang hari

pagi hari kita bertemu, dan mentari seakan berputar, naik, menggembung…
terlalu cepat menyeret siang…
sehingga belum sempat kau merasakanku
posted by laila @ 12:12 AM   1 comments
 
About Me


Name: laila
Home: aksara, milik perempuan, Indonesia
About Me: perempuan biasa yang menyukai baju daster
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Bisik bisik disini
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Template by
Free Blogger Templates